Autisme dalam istilah kedokteran adalah
satu jenis penyakit pertumbuhan pervasive. Dimana penyakit pertumbuhan
pervasive tersebut termasuk pada suatu golongan penyakit dimana terdapat
keterlambatan dan penyimpangan kemampuan sosial, kemampuan berbahasa dan
komunikasi, serta keanehan perilaku (tim akademik kedokteran UNISBA).
Autisme dapat juga didefinisikan
sebagai kelainan perkembangan yang luas dan
berat, dan mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan tersebut mencakup bidang
interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku (Suriviana,2005).
Dalam
kamus psikologi umum, autisme adalah preokupasi terhadap pikiran dan khayalan
sendiri atau dengan kata lain lebih banyak berorientasi kepada pikiran
subyektifnya sendiri daripada melihat kenyataan atau realita kehidupan
sehari-hari.
Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir
ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat
membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal
(Wikipedia).
Autisme dalam Data Statistical Manual R-IV merupakan salah
satu dari lima jenis gangguan dibawah payung PDD
(Perpasive Development Disorder) di luar ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan ADD
(Attention Deficit Disorder). Gangguan perkembangan perpasiv (PDD) adalah
istilah yang dipakai untuk menggambarkan beberapa kelompok gangguan
perkembangan di bawah (umbrella term) PDD, yaitu:
1) Autistic Disorder
(Autism) Muncul sebelum usia 3 tahun dan ditunjukkan adanya hambatan dalam
interaksi sosial, komunikasi dan kemampuan bermain secara imaginatif serta
adanya perilaku stereotip pada minat dan aktivitas.
2) Asperger’s Syndrome
Hambatan perkembangan interaksi sosial dan adanya minat dan aktivitas yang
terbatas, secara umum tidak menunjukkan keterlambatan bahasa dan bicara, serta
memiliki tingkat intelegensia rata-rata hingga di atas rata-rata.
3) Pervasive Developmental Disorder – Not
Otherwise Specified (PDD-NOS)
Merujuk pada istilah atypical autism,
diagnosa PDD-NOS berlaku bila seorang anak tidak menunjukkan keseluruhan
kriteria pada diagnosa tertentu (Autisme, Asperger atau Rett Syndrome).
4) Rett’s Syndrome
Lebih sering terjadi pada anak perempuan dan jarang terjadi pada anak
laki-laki. Sempat mengalami perkembangan yang normal kemudian terjadi kemunduran/kehilangan
kemampuan yang dimilikinya; kehilangan kemampuan fungsional tangan yang
digantikan dengan gerakkan-gerakkan tangan yang berulang-ulang pada rentang
usia 1 – 4 tahun. 5) Childhood Disintegrative Disorder (CDD)
Menunjukkan perkembangan yang normal selama 2 tahun pertama usia perkembangan
kemudian tiba-tiba kehilangan kemampuan-kemampuan yang telah dicapai sebelumnya.
Gejala
penyakit autis
Gejala autisme infantile timbul sebelum
anak berusia 3 tahun. Secara umum gejala paling jelas terlihat antara umur 2 – 5
tahun. Bahkan pada beberapa kasus aneh gejala terlihat pada masa sekolah.
Berdasarkan
penelitian lebih banyak didapatkan pada anak laki-laki daripada anak perempuan.
Beberapa tes untuk mendeteksi dini kecurigaan autisme hanya dapat dilakukan
pada bayi berumur 18 bulan ke atas.
Adapula
criteria untuk mendiagnosis penyakit autis (Tim akademik kedokteran Unisba),
yaitu:
1. Adanya kelainan interaksi sosial yang
dimanifestasikan dalam hal dibawah ini:
a. Adanya kelainan dalam penggunaan
perilaku nonverbal seperti kontak mata ke mata, ekspresi wajah, postur tubuh,
dan gesture dalam regulasi interaksi sosial.
b. Tidak menunjukkan perkembangan
hubungan dengan teman sebaya sesuai dengan umurnya.
c. Tidak adanya pencarian secara
spontan untuk berbagi kebahagiaan/kesukaan dengan orang lain.
2. Adanya kelainan dalam komunikasi
yang dimanifestasikan minimal satu dari hal-hal dibawah ini:
a. Keterlambatan/tidak adanya
perkembangan bahasa verbal (tidak disertai dengan usaha untuk menggunakan
bahasa alternative seperti gesture tubuh/mimik wajah)
b. Pada individu yang memiliki
kemampuan berbicara, terdapat ketidakmampuan untuk memulai/menjaga percakapan
dengan orang lain.
c. Adanya penggunaan bahasa yang meniru
& berulang-ulang.
d. Tidak adanya permainan peniruan sosial
(missal: main ayah-ibu) sesuai dengan umurnya.
3. Adanya peniruan/pengulangan
perilaku, ketertarikan, dan aktivitas yang dimanifestasikan dalam salah
satu hal berikut :
a. Mencakup perilaku terbatas yang
berulang-ulang dengan intensitas yang abnormal.
b. Inflexible terhadap hal rutin/ritual
yang spesifik&tidak berguna.
c. Kesukaan pada bagian tertentu dari
sebuah objek.
4. Keterlambatan/abnormalitas pada
minimal salah satu dari hal-hal dibawah ini, yang terjadi sebelum umur 3 tahun:
a. Interaksi sosial
b. Penggunaan bahasa dalam komunikasi sosial.
c. Permainan simbolik atau imaginative.