Bertitik tolak dari pandangan bahwa tidak ada satu model motivasi yang sempurna, dalam arti masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, para ilmuwan terus menerus berusaha mencari dan menemukan sistem motivasi yang terbaik,dalam arti menggabung berbagai kelebihan model-model tersebut menjadi satu model.
Tampaknya terdapat kesepakatandi kalangan para pakar bahwa model tersebut ialah apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang individu . Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah :
1. Kecakapan dan keterampilan seorang anak.
Seorang anak yang cakap dan terampil akan lebih mudah dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Contohnya: seorang anak yang pandai bergaul, akan lebih mudah dalam bersosialisasi dengan lingkungannya.
1. Kecakapan dan keterampilan seorang anak.
Seorang anak yang cakap dan terampil akan lebih mudah dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Contohnya: seorang anak yang pandai bergaul, akan lebih mudah dalam bersosialisasi dengan lingkungannya.
2. Harga diri.
Seorang anak yang dapat menghargai dirinya sendiri dengan baik tidak akan mengalami kesulitan dalam menghadapi
berbagai hal yang dihadapinya.
3. Persepsi seseorang anak mengenai diri sendiri.
Pandangan seorang anak terhadap dirinya dapat mempengaruhi dalam perkembangan konatifnya. Seorang anak yang memandang dirinya buruk akan lebih sulit dalam mengembangkan potensi dalam dirinya.
Contoh: seorang anak yang kurang percaya diri akan merasa malu untuk menunjukkan kemampuannya.
4. Keinginan.
Anak yang memiliki keinginan dipastikan memiliki motivasi yang tinggi untuk meraih keinginannya.
Seorang anak yang dapat menghargai dirinya sendiri dengan baik tidak akan mengalami kesulitan dalam menghadapi
berbagai hal yang dihadapinya.
3. Persepsi seseorang anak mengenai diri sendiri.
Pandangan seorang anak terhadap dirinya dapat mempengaruhi dalam perkembangan konatifnya. Seorang anak yang memandang dirinya buruk akan lebih sulit dalam mengembangkan potensi dalam dirinya.
Contoh: seorang anak yang kurang percaya diri akan merasa malu untuk menunjukkan kemampuannya.
4. Keinginan.
Anak yang memiliki keinginan dipastikan memiliki motivasi yang tinggi untuk meraih keinginannya.
Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah :
1. Adanya orang terdekat yang dapat dipercaya.
Dengan adanya orang-orang yang mempunyai hubungan erat/dekat dan orang tersebut dapat memberikan kepercayaan
sehingga melalui orang-orang terdekatnya itu perkembangan konatif anak dapat meningkat karena adanya dorongan
dari orang-orang yang tersayang. Contohnya: sahabat, orang tua, kakak, dan adik.
2. Cara orang tua mendidik dan membina anak.
Orang tua yang mendidik anak dengan cara bertahap dalam menjelaskan sesuatu hal, dan mendidik anak dengan penuh kasih sayang, biasanya anak-anak mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan mereka akan mudah dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. Contohnya: orang tua mengajarkan tentang kepercayaan diri kepada seorang anak disertai dengan memberikan dorongan kepada anak.
3. Jenis dan sifat pergaulan.
Pergaulan seorang anak dalam lingkungannya akan berpengaruh terhadap motivasi yang dimunculkan dalam dirinya.
4. Kelompok bermain dimana seseorang anak bergabung.
Kelompok bermain yang diikuti oleh seorang anak berpengaruh dalam pengembangan potensi seorang anak.
Dengan adanya orang-orang yang mempunyai hubungan erat/dekat dan orang tersebut dapat memberikan kepercayaan
sehingga melalui orang-orang terdekatnya itu perkembangan konatif anak dapat meningkat karena adanya dorongan
dari orang-orang yang tersayang. Contohnya: sahabat, orang tua, kakak, dan adik.
2. Cara orang tua mendidik dan membina anak.
Orang tua yang mendidik anak dengan cara bertahap dalam menjelaskan sesuatu hal, dan mendidik anak dengan penuh kasih sayang, biasanya anak-anak mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan mereka akan mudah dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. Contohnya: orang tua mengajarkan tentang kepercayaan diri kepada seorang anak disertai dengan memberikan dorongan kepada anak.
3. Jenis dan sifat pergaulan.
Pergaulan seorang anak dalam lingkungannya akan berpengaruh terhadap motivasi yang dimunculkan dalam dirinya.
4. Kelompok bermain dimana seseorang anak bergabung.
Kelompok bermain yang diikuti oleh seorang anak berpengaruh dalam pengembangan potensi seorang anak.